Connect with us

Business News

OYO Terapkan Kebijakan Baru Larang Pasangan Belum Menikah Check-In

Shutterstock

SPILLS.CO.ID, Jakarta – OYO, salah satu platform pemesanan hotel terkemuka, baru-baru ini memperkenalkan kebijakan baru yang melarang pasangan yang belum menikah untuk check-in di penginapan mereka. Kebijakan ini pertama kali diterapkan di kota Meerut, Uttar Pradesh, India, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC.

Dalam kebijakan tersebut, OYO mewajibkan pasangan yang melakukan reservasi untuk menunjukkan bukti hubungan sah saat check-in. Perubahan ini menuai kritik tajam dari banyak pihak, terutama karena sebelumnya OYO dikenal sebagai tempat ramah bagi pasangan yang belum menikah dengan tagline “tidak ada pertanyaan”.

Kritik dan Reaksi Netizen

Langkah ini dianggap kontroversial dan memicu reaksi keras dari netizen. Banyak yang menilai kebijakan tersebut tidak relevan di era modern, terutama pada tahun 2025, ketika gaya hidup masyarakat semakin terbuka.

“OYO dulu adalah jaringan hotel yang aman bagi pasangan yang ingin menjaga privasi mereka. Sekarang, kebijakan ini terasa sangat tidak sesuai dengan perkembangan zaman,” ungkap seorang profesional media berusia 25 tahun.

Di India, meskipun hidup bersama pasangan yang belum menikah semakin umum, terutama di kota-kota besar, adat istiadat tradisional sering kali masih menentang praktik tersebut.

OYO dan Perubahan Nilai Sosial

Sejak didirikan pada 2012, OYO telah menjadi pelopor dalam menyediakan akomodasi yang ramah bagi pasangan yang belum menikah. Langkah ini kemudian diikuti oleh platform sejenis seperti Stay Uncle dan Nestaway.

Namun, kebijakan baru ini mencerminkan ketegangan antara nilai-nilai tradisional India dan tren masyarakat modern yang terus berkembang. Menurut Shagufa Kapadia, seorang profesor di Universitas Maharaja Sayajirao, kebijakan ini bertentangan dengan orientasi budaya kolektif India yang semakin terbuka terhadap perubahan.

Pernyataan Resmi OYO

Pawas Sharma, Kepala Wilayah India Utara OYO, menjelaskan bahwa kebijakan baru ini dibuat sebagai respons terhadap masukan dari komunitas setempat di Meerut.

“Kami menghormati kebebasan pribadi, namun kami juga bertanggung jawab untuk mendengarkan dan bekerja sama dengan komunitas setempat,” ujar Sharma, dikutip dari Hindustan.

Dalam kebijakan ini, pasangan diwajibkan memberikan bukti hubungan sah saat check-in, meskipun telah melakukan reservasi daring. Saat ini, kebijakan tersebut hanya berlaku di Meerut, namun OYO menyebutkan bahwa penerapannya bisa diperluas ke kota-kota lain berdasarkan respons masyarakat.

Kebijakan ini dipandang sebagai langkah OYO untuk mengubah citranya menjadi merek yang lebih cocok untuk keluarga, pelajar, pebisnis, dan pelancong konservatif. Selain itu, OYO telah meluncurkan beberapa inisiatif nasional, termasuk seminar dengan polisi dan mitra hotel tentang praktik perhotelan yang aman, serta memasukkan hotel yang terlibat dalam kegiatan tidak bermoral ke daftar hitam.

Pro dan Kontra

Langkah OYO ini memicu perdebatan tentang apakah kebijakan tersebut akan bertahan di tengah perubahan nilai sosial yang semakin mengedepankan kebebasan dan privasi. Banyak pihak mempertanyakan apakah kebijakan ini sejalan dengan visi awal OYO yang mendukung inklusivitas dan kebutuhan pelanggan modern.

Dengan dinamika yang terus berkembang, kebijakan ini menjadi ujian bagi OYO untuk menyeimbangkan tuntutan masyarakat tradisional dengan harapan generasi muda yang lebih terbuka terhadap perubahan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version