Education
Anggota DPRD Jakarta Usul Pelaku Tawuran Dihukum Pendidikan Militer

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Aksi tawuran yang masih marak, terutama di kota besar seperti Jakarta, mendorong usulan hukuman baru bagi pelakunya, yaitu dengan mengikuti pendidikan militer.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Tri Waluyo, mengusulkan agar warga yang terlibat tawuran, baik antarkampung maupun antarsekolah, diberikan hukuman berupa pendidikan militer. Langkah ini dinilai dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap keluarga, bangsa, dan tanah air.
“Pokoknya, mau usia tua, muda, pelajar, atau yang putus sekolah, kalau ikut tawuran ya dikirim saja untuk menjalani pendidikan militer,” ujar Tri Waluyo, anggota DPRD DKI Jakarta Dapil III (Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan), Jumat (20/12/2024), dikutip dari Antara.
Sanksi Sebelumnya Dinilai Tidak Efektif
Menurut Tri, sanksi yang selama ini diberikan kepada pelaku tawuran belum memberikan efek jera. Ia mencontohkan ancaman pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang terlibat tawuran, yang ternyata tidak efektif.
“Masalahnya, banyak pelaku tawuran yang tidak bersekolah atau putus sekolah. Mereka juga tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan yang bermanfaat, sehingga melampiaskan waktu luang dengan aksi tawuran,” ungkapnya.
Tri menyarankan agar pembinaan terhadap pelaku tawuran dilakukan oleh Dinas Sosial melalui kolaborasi dengan TNI atau pihak terkait lainnya. Dalam pendidikan militer, para pelaku dapat diberikan pelatihan kedisiplinan, pendidikan agama, serta bekal hidup untuk membantu mereka kembali ke masyarakat.
Pendekatan Kolaboratif
Tri menegaskan bahwa teknis pelaksanaan program ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak terkait agar dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi tawuran, khususnya di wilayah Jakarta Utara.
“Kami akan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait untuk merealisasikan usulan ini,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Selain itu, Tri mengajak orang tua dan keluarga untuk aktif memberikan arahan kepada anak-anak mereka agar tidak terlibat tawuran atau aksi kriminal lainnya.
“Peran orang tua sangat penting. Jika ada anak yang masih berkeliaran pada malam hari, orang tua harus cemas dan memastikan anak mereka sudah beristirahat di rumah,” tegasnya.