Connect with us

General News

Trump Nyatakan AS Akan Ambil Alih Gaza, Dunia Bereaksi Keras

AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza, Palestina, dan meratakan wilayah tersebut.

“AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana,” ujar Trump dalam konferensi pers usai bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (4/2/2025).

Sambil berdiri di samping Netanyahu, Trump menegaskan bahwa Washington akan menguasai Jalur Gaza dan bertanggung jawab untuk membongkar seluruh bom yang belum meledak serta memusnahkan seluruh senjata di wilayah itu.

Ia juga berjanji untuk “menyingkirkan bangunan yang hancur dan meratakannya.”

Trump menyatakan AS akan membangun kembali perekonomian Gaza dengan menciptakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di wilayah tersebut.

Dukungan dan Penolakan

Netanyahu menemui Trump di Gedung Putih untuk membahas situasi Jalur Gaza, termasuk rencana gencatan senjata hingga kemungkinan relokasi warga Gaza.

Trump juga mengisyaratkan bahwa rencana pembangunan kembali tidak ditujukan bagi warga Palestina yang saat ini tinggal di Gaza.

“Itu tidak boleh melalui proses pembangunan kembali dan pendudukan oleh orang-orang yang sama yang telah tinggal di sana selama puluhan tahun,” tegasnya.

Ia bahkan menyebut bahwa Gaza dapat diubah menjadi “Riviera Timur Tengah,” sebuah proyek besar yang menurutnya bisa membawa stabilitas bagi kawasan.

Namun, pernyataan ini langsung memicu kecaman global.

Mesir dan Yordania dengan tegas menolak rencana pemindahan warga Gaza. Liga Arab juga menyatakan bahwa rencana Trump merupakan pelanggaran terhadap hak rakyat Palestina.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun turut mengkritik keras rencana tersebut.

“Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina,” bunyi pernyataan resmi Kemlu RI.

Sementara itu, Prancis menolak gagasan Trump dan menegaskan bahwa solusi terbaik adalah kemerdekaan Palestina melalui Solusi Dua Negara.

“Prancis akan terus mengkampanyekan implementasi solusi dua negara yang menjadi satu-satunya cara mencapai keamanan dan perdamaian bagi warga Israel dan Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Prancis.

AS Siap Turunkan Pasukan?

Ketika ditanya apakah AS akan menurunkan pasukan ke Gaza, Trump mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan “jika diperlukan.”

Namun, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kemudian mengklarifikasi bahwa AS tidak akan membiayai pembangunan kembali di Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menyatakan bahwa Trump hanya ingin warga Palestina meninggalkan Gaza untuk sementara waktu agar wilayah tersebut bisa dibangun kembali.

Meskipun Trump mengklaim telah mendapat dukungan dari para pemimpin Arab, sejumlah negara di Timur Tengah justru mengecam rencana ini.

Sejauh ini, dampak pernyataan Trump masih berkembang, dan dunia menunggu bagaimana reaksi lanjutan dari Palestina serta komunitas internasional.

Exit mobile version