Business News
Apple Rencanakan Investasi US$1 Miliar untuk Pabrik AirTag di Batam

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Apple berencana menginvestasikan dana sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16,188 triliun (kurs Rp16.188 per dolar AS) untuk membangun pabrik AirTag di Batam. Langkah ini juga diharapkan dapat membuka peluang peluncuran iPhone 16 di Indonesia.
Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai menerima kunjungan Nick Amman, Vice President of Global Policy Apple, di Jakarta pada Selasa (7/1/2024).
“Pada intinya mereka berbicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama AirTag senilai US$1 miliar,” ujar Rosan dalam konferensi pers.
Strategi Pemerintah dan Komitmen Vendor
Rosan menambahkan, pemerintah juga akan mengundang vendor-vendor pendukung untuk memperbesar nilai investasi Apple di Indonesia.
“Kita harapkan komitmen US$1 miliar dari Apple ini terus meningkat. Kalau kita lihat, di Thailand ada lebih dari 23 vendor, sedangkan di Vietnam lebih dari 30 vendor,” jelas Rosan.
Ia juga menyebut bahwa skema investasi dengan Apple akan mengikuti pola yang diterapkan di negara-negara ASEAN lainnya.
“Ini baru tahap awal dari komitmen investasi Apple di Indonesia,” lanjutnya.
Rencana Pembangunan Pabrik AirTag di Batam
Pabrik AirTag ini akan dibangun di Batam, dan Apple telah memilih lokasi tanah untuk pembangunan. Pabrik tersebut direncanakan selesai pada awal 2026.
“Targetnya awal 2026 sudah rampung. Saat ini, Apple telah meninjau lokasi tanahnya dan segera memulai pembangunan,” kata Rosan.
Pabrik ini diharapkan dapat menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja, serta memenuhi 65% kebutuhan produksi global AirTag Apple.
Pembahasan TKDN dan Produk iPhone
Selain investasi pabrik AirTag, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga bertemu dengan perwakilan Apple untuk membahas sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bagi produk Apple, termasuk iPhone seri terbaru.
Menurut Dirjen ILMATE Kemenperin, Setia Diarta, pemerintah berencana menaikkan ambang batas TKDN dari 35% menjadi 40%, sesuai revisi Peraturan Menteri Perindustrian yang akan segera diberlakukan.
“Apple sudah menyadari rencana kenaikan ini, dan seharusnya mereka sudah siap untuk memenuhi aturan tersebut,” ujar Setia.
Investasi Apple di Indonesia diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri elektronik nasional. Selain membuka lapangan kerja, investasi ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok teknologi global.