Spills News
Wisata Pantai di Cianjur Selatan Sepi Saat Libur Tahun Baru 2025
SPILLS.CO.ID, Cianjur – Libur pergantian tahun yang biasanya menjadi momen puncak kunjungan wisatawan ke pantai-pantai di Cianjur Selatan tahun ini tampak sepi. Pantai-pantai seperti Pantai Jayanti, Pantai Apra, dan Pantai Karang Potong terlihat jauh dari hiruk-pikuk wisatawan.
Kondisi ini dipengaruhi oleh kekhawatiran masyarakat akan potensi bencana alam yang belakangan terjadi di wilayah tersebut, termasuk banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta ancaman gelombang tinggi hingga 4 meter dan angin kencang.
Penurunan Kunjungan Wisatawan
Di Pantai Apra, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, jumlah pengunjung jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurut Reza, salah satu wisatawan, cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kunjungannya menjadi lebih singkat.
“Kami biasanya puas menikmati suasana pantai, tapi tahun ini cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kami tidak bisa lama di sini. Bahkan untuk mandi di laut pun tidak memungkinkan,” kata Reza pada Kamis (2/1/2025).
Kondisi serupa juga terlihat di Pantai Karang Potong, destinasi wisata yang biasanya ramai pada musim liburan. Adnan Ali Muchtar, pengelola Pantai Karang Potong, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung turun signifikan.
“Biasanya pengunjung mencapai 80% kapasitas, tapi tahun ini hanya sekitar 60%,” katanya. Adnan menduga bencana alam yang terjadi di wilayah Cianjur Selatan menjadi alasan utama wisatawan enggan berkunjung.
Selain itu, isu potensi Mega Trust Gempa yang dikabarkan dapat memicu tsunami juga menambah kekhawatiran masyarakat.
Dampak pada Pedagang Lokal
Minimnya kunjungan wisatawan juga berdampak pada pendapatan pedagang lokal. Dason, seorang pedagang ikan bakar di Pantai Apra, mengeluhkan turunnya omzet.
“Biasanya saat libur tahun baru, saya bisa mendapat omzet hingga lima juta rupiah per hari. Tapi tahun ini, untuk mencapai satu juta saja sulit,” keluhnya.
Langkah Antisipasi BPBD Cianjur
Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur telah mendirikan empat posko pemantauan bencana hidrometeorologi di sejumlah titik strategis.
Menurut Asep Kusmana Wijaya, Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, langkah ini dilakukan untuk mendukung pengamanan dan penanganan cepat jika terjadi bencana.
“Kami mengimbau wisatawan untuk menghindari daerah rawan bencana seperti lereng, sungai, dan kawasan pantai. Cuaca saat ini masih tidak menentu dengan curah hujan tinggi,” ujar Asep.
Setiap posko dilengkapi tujuh personel yang berjaga selama 24 jam, dan lebih dari 250 Relawan Tanggap Bencana (Retana) disiagakan di setiap kecamatan untuk melakukan pengawasan selama libur panjang.
Harapan Pemulihan Pariwisata
Meski langkah antisipasi telah dilakukan, sepinya wisatawan menunjukkan bahwa keselamatan masih menjadi prioritas utama. Para pedagang dan pengelola wisata berharap cuaca segera membaik sehingga pariwisata di kawasan ini kembali pulih.