Banjir Besar Landa Cianjur, GMNI Soroti Kegagalan Tata Kelola Lingkungan

SPILLS.CO.ID, Cianjur — Kabupaten Cianjur kembali dilanda banjir besar yang merendam permukiman, merusak infrastruktur, dan mengganggu aktivitas warga. Bencana ini menjadi alarm keras atas perlunya perhatian serius terhadap perencanaan pembangunan dan tata ruang wilayah.

Alih fungsi lahan hijau secara masif, pelanggaran zonasi, serta lemahnya pengawasan proyek pembangunan dianggap sebagai faktor yang memperparah dampak banjir. Situasi ini memicu kekhawatiran masyarakat mengenai potensi terulangnya bencana serupa di masa depan.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Agus Rama, menyampaikan kritik tajam terhadap lemahnya tata kelola lingkungan di Kabupaten Cianjur.

“Banjir di Cianjur adalah bukti kegagalan infrastruktur dan lemahnya tata kelola lingkungan. Ini adalah peringatan agar pembangunan lebih memperhatikan dampak ekologis,” ujar Rama pada Sabtu malam, 26 April 2025.

Menurutnya, kerusakan dan pendangkalan sungai menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi banjir. Akibatnya, lahan pertanian rusak parah dan akses jalan terputus, berdampak langsung pada kehidupan warga.

“Drainase yang buruk dan aliran sungai yang tidak dikelola dengan baik menjadi penyebab utama. Ratusan rumah terendam, lahan pertanian hancur, dan akses transportasi terganggu,” jelasnya.

Lebih jauh, Rama menekankan bahwa banjir ini juga menimbulkan efek domino terhadap berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, dan lalu lintas. Kerugian yang dirasakan masyarakat tidak hanya bersifat material, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan psikologis.

“Pemerintah harus segera mengevaluasi sistem penanganan bencana dan memastikan pembangunan tidak lagi mengorbankan lingkungan. Langkah ini penting untuk mencegah bencana serupa di masa depan,” tegasnya.

Rama berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dapat mengambil langkah konkret dalam melindungi masyarakat dan lingkungan dari risiko bencana, serta memastikan pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada kelestarian alam.