General News
Prabowo Singgung Ada Raja Kecil yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran
![](https://spills.co.id/wp-content/uploads/2025/02/presidenri.go_.id-11022025111250-67aace4286ddf6.26699786-e1739247418750.jpeg)
SPILLS.CO.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa ada pihak yang menentang kebijakan efisiensi anggaran yang telah ia putuskan. Padahal, menurutnya, penghematan ini bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas, seperti program makan bergizi gratis (MBG) dan perbaikan sekolah-sekolah rusak.
“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada, saya mau hemat uang. Uang itu untuk rakyat,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin (10/2/2025).
Prabowo juga menyoroti penggunaan anggaran perjalanan dinas luar negeri yang sering disalahgunakan. Ia menegaskan bahwa kementerian/lembaga harus berhemat untuk hal-hal yang tidak perlu. Jika perlu, selama masa kepemimpinannya, perjalanan dinas ke luar negeri hanya boleh dilakukan untuk tugas negara atau keperluan belajar.
“Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu pengeluaran, yang mubazir yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” tegasnya.
Target Efisiensi Anggaran Rp306,69 Triliun
Kebijakan efisiensi anggaran ini telah dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Pemerintah menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp306,69 triliun, dengan rincian:
- Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L).
- Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.
Prabowo mengakui bahwa kebijakan ini membuat banyak kementerian/lembaga harus mencari solusi baru dalam menjalankan tugasnya. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini tidak bisa ditawar demi kesejahteraan rakyat.
Ia juga menyebut ada pihak-pihak yang sengaja mengerahkan wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menyerangnya. Namun, ia mengaku tidak takut karena mendapat dukungan besar dari “emak-emak”.
“Saya lebih takut emak-emak daripada mereka. Apalagi hari ini Tentara Nahdlatul Ulama (TNU)/Muslimat NU mendukung saya,” ujarnya.
Fokus pada Perbaikan Sekolah dan Pengurangan Anggaran Tak Perlu
Prabowo menjelaskan bahwa salah satu alasan efisiensi anggaran adalah untuk memperbaiki sekolah-sekolah rusak. Saat ini, jumlah bangunan sekolah yang rusak mencapai 330 ribu. Namun, anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki 20 ribu sekolah.
Selain itu, ia juga menyoroti kegiatan focus group discussion (FGD) di kementerian/lembaga yang dianggapnya kurang efektif. Menurutnya, diskusi hanya akan bermanfaat jika diikuti dengan tindakan nyata.
“Saya ingin pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, dan yang hanya jadi alasan untuk ‘nyolong’ dihentikan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa perjalanan dinas luar negeri akan dikurangi, kecuali untuk tugas negara dan tugas belajar.
Namun, Prabowo membela diri ketika ada pihak yang mempertanyakan kunjungannya ke luar negeri. Ia menegaskan bahwa kunjungannya bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bangsa.
“Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi penting oleh negara penting. Saya mewakili bangsa untuk mengamankan dan memperjuangkan kepentingan Indonesia,” tutupnya.