General News
Jemaah Tarekat Syattariyah di Aceh dan Naqsabandiyah di Sumbar Mulai Puasa Hari Ini

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Sejumlah jemaah tarekat di Indonesia telah memulai ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah lebih awal dibandingkan dengan ketetapan pemerintah.
Tarekat Syattariyah di Aceh
Umat Muslim pengikut Tarekat Syattariyah Abu Muda Seunagan di Aceh mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan pada Kamis (27/2/2025). Cucu Abu Muda Seunagan, Abu Said Kamaruddin, menyatakan bahwa penetapan awal Ramadan ini berdasarkan kesepakatan para ulama pengikut tarekat.
Penentuan awal Ramadan menggunakan metode hisab tersendiri, seperti hisab bilangan lima serta lima tahun bilangan naik. Berdasarkan hisab tersebut, jumlah puasa ditetapkan genap 30 hari.
“Kamis mulai puasa. Ini hasil kesepakatan para ulama dan teungku-teungku dayah,” ujar Abu Said Kamaruddin.
Pengikut tarekat ini tersebar di berbagai daerah di Aceh, seperti Nagan Raya, Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh Barat, Gayo Lues, hingga Pidie. Abu Said berharap para pengikut tarekat tetap menghormati jemaah lain yang belum memulai puasa.
“Ibadah puasa ini hendaknya dijalani dengan penuh kesungguhan. Jaga lisan dan perbuatan agar tidak membatalkan puasa, sehingga ibadah yang kita lakukan mendapat rahmat dan ridha Allah,” tambahnya.
Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat juga telah memulai puasa Ramadan pada Kamis (27/2/2025). Pengurus sekaligus Imam Surau Baru, Zahar, menjelaskan bahwa penetapan awal Ramadan telah diputuskan dua bulan sebelumnya melalui musyawarah bersama para tokoh ulama Naqsabandiyah.
“Penentuan awal puasa ini dilakukan melalui metode hisab, rukyah, dalil, ijma, dan qiyas. Hasil musyawarah memutuskan bahwa puasa dimulai pada hari Kamis,” kata Zahar.
Surau Baru, yang berlokasi di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, menjadi salah satu pusat utama jemaah Naqsabandiyah. Surau ini didirikan oleh Syekh Muhammad Thaib pada tahun 1910 dan menjadi tempat utama pelaksanaan ibadah tarekat ini.
Zahar menambahkan bahwa jemaah Naqsabandiyah tahun ini akan menjalankan puasa selama 30 hari penuh, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
“Puasa tahun ini akan berlangsung selama 30 hari, seperti sebelumnya,” jelasnya.
Selain di Padang, jemaah Naqsabandiyah di Kabupaten Solok dan Pesisir Selatan juga mulai berpuasa pada 27 Februari 2025.
Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara
Berbeda dengan di Sumatera Barat, jemaah Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025.
“InsyaAllah 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025,” kata Ketua Umum Dewan Mursyidin Thariqat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah Pusat, SM. Munawar Kholil.
Salat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat malam (28/2/2025), diikuti dengan makan bersama setelah pelaksanaan ibadah tersebut.
Sidang Isbat Pemerintah dan Muhammadiyah
Pemerintah Indonesia akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan pada 28 Februari 2025. Sementara itu, PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 H dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Dengan demikian, jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat akan menjalankan puasa lebih awal dibandingkan dengan pemerintah, Muhammadiyah, maupun jemaah Naqsabandiyah di Sumatera Utara. Hal ini juga berarti mereka kemungkinan besar akan merayakan Idul Fitri lebih awal dibandingkan umat Islam lainnya di Indonesia.