General News
Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Gaza
SPILLS.CO.ID, Jakarta – Gaza dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Kesepakatan ini melibatkan pertukaran sandera dan tahanan setelah konflik berkepanjangan selama 15 bulan.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, menyampaikan pengumuman resmi kesepakatan tersebut dalam konferensi pers pada Kamis (16/1/2025).
“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai perdamaian permanen,” jelasnya.
Tahap Pertama Gencatan Senjata
Pada tahap awal yang berlangsung 42 hari, akan dilakukan:
- Pembebasan 33 sandera Israel oleh Hamas.
- Sandera yang dibebaskan meliputi perempuan sipil, rekrutan militer perempuan, anak-anak, lansia, serta warga yang sakit atau terluka.
- Pertukaran Tahanan Palestina.
- Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina. Namun, jumlah pasti bergantung pada kondisi sandera yang masih hidup.
Tahap Dua dan Tiga
- Tahap kedua negosiasi dimulai pada hari ke-16, mencakup pembebasan tahanan Palestina dan sandera Israel lainnya, termasuk jenazah mereka yang telah meninggal.
- Pada tahap tiga, diharapkan tercapai solusi jangka panjang atas konflik ini.
Pergerakan Pasukan dan Pengungsi
Selama gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur dari area padat penduduk di Gaza, namun tetap mempertahankan zona penyangga sejauh 800 meter di dalam wilayah Gaza. Wilayah ini akan digunakan sebagai koridor bagi pemulangan pengungsi dengan pengawasan ketat.
Mediator dan Pengawasan
Qatar, AS, dan Mesir akan memantau pelaksanaan kesepakatan melalui mekanisme yang berpusat di Kairo. Pihak-pihak ini berharap seluruh ketentuan dapat dilaksanakan tanpa kendala.
- Hamas menyebut kesepakatan ini sebagai “kemenangan besar” bagi Gaza dan kegagalan bagi Israel untuk mencapai tujuannya.
- Presiden AS, Joe Biden, optimis bahwa tahap kedua akan mengarah pada akhir konflik secara permanen.
- Perdana Menteri Qatar berharap semua pihak berkomitmen pada perjanjian ini demi ketenangan di Gaza.
Kesepakatan ini menjadi langkah penting menuju penghentian konflik, meskipun tantangan besar masih membayangi tahap-tahap berikutnya.