Connect with us

General News

DPR Filipina Setujui Mosi Pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte

REUTERS/Lisa Marie David

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina resmi menyetujui mosi pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte dalam voting yang digelar pada Rabu (5/2/2025) waktu setempat. Kini, nasib jabatan Sara Duterte berada di tangan Senat Filipina, yang harus mencapai dua pertiga suara dari total 24 senator untuk benar-benar mencopotnya dari jabatan.

Ketua DPR Filipina, Martin Romualdez, menyampaikan keputusan tersebut setelah lebih dari sepertiga anggota DPR—total 215 anggota—menyetujui mosi pemakzulan.

“Dengan diajukannya mosi oleh lebih dari sepertiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat, atau sebanyak 215 anggota … mosi ini disetujui,” ujar Romualdez, seperti dikutip AFP.

Tuduhan terhadap Sara Duterte

Pemakzulan Sara Duterte diajukan dengan enam tuduhan utama, yang berkaitan dengan pelanggaran Konstitusi 1987, Undang-Undang Anti Korupsi dan Praktik Korupsi, serta beberapa undang-undang lainnya.

Beberapa tuduhan utama yang dikenakan kepada Sara Duterte meliputi:

  1. Dugaan rencana pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr., Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez.
  2. Penyalahgunaan dana rahasia sebesar 612,5 juta PHP (sekitar Rp172 miliar) secara ilegal selama menjabat sebagai Wakil Presiden dan Menteri Pendidikan.
  3. Suap dan manipulasi keuangan dalam proses pengadaan di Kementerian Pendidikan.
  4. Tidak melaporkan aset dan sumber pendapatan, meskipun kekayaan bersihnya meningkat empat kali lipat dari 2007 hingga 2017.
  5. Keterlibatan dalam Davao Death Squad (DDS) saat menjabat sebagai Wali Kota Davao City.
  6. Memboikot pidato kenegaraan, memimpin demonstrasi menuntut pengunduran diri presiden, membela buronan Apollo Quiboloy, serta menghambat investigasi kongres.

Salah satu tuduhan yang paling kontroversial adalah pernyataan Sara yang “membayangkan” memenggal kepala Presiden Marcos Jr., yang memicu kekhawatiran terhadap keamanan nasional.

Tanggapan dan Langkah Berikutnya

Sara Duterte, yang merupakan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, telah membantah semua tuduhan tersebut. Namun, para anggota parlemen menilai bahwa membiarkan Sara tetap menjabat dapat menjadi ancaman langsung terhadap stabilitas nasional.

Presiden Marcos Jr. sendiri sebelumnya telah mendesak Kongres Filipina untuk tidak melanjutkan pemakzulan Sara, dengan menyebutnya sebagai “badai dalam cangkir teh” yang hanya akan mengalihkan fokus badan legislatif dari tugas utamanya.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada Senat Filipina, yang akan menentukan apakah Sara Duterte akan tetap menjabat atau benar-benar dimakzulkan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version