General News
Tim Transisi Trump Pertimbangkan Relokasi Dua Juta Warga Gaza ke Indonesia

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Tim transisi pemerintahan Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan tengah mempertimbangkan gagasan relokasi sementara sebagian dari dua juta penduduk Jalur Gaza, Palestina, selama proses rekonstruksi pasca-perang. Salah satu negara yang disebut dalam diskusi sebagai tempat relokasi potensial adalah Indonesia.
Laporan dan Gagasan Relokasi
Menurut laporan NBC pada Sabtu (18/1/2025), ide ini muncul menjelang gencatan senjata Israel-Hamas yang diberlakukan pada Minggu (19/1/2025). Informasi ini dikutip dari seorang pejabat anonim dalam tim transisi Trump.
Namun, gagasan relokasi ini dianggap sangat tidak realistis dan belum jelas seberapa serius ide ini dipertimbangkan oleh tim Trump.
Peran Utusan Trump untuk Timur Tengah
Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dilaporkan sedang mempertimbangkan kunjungan ke Jalur Gaza untuk memantau situasi gencatan senjata yang masih rapuh. Witkoff disebut akan hadir selama beberapa minggu ke depan untuk memastikan stabilitas kawasan dan mencegah potensi pelanggaran gencatan senjata.
“Anda harus berada di sana, melihatnya langsung, dan siap menangani masalah jika terjadi,” ujar seorang pejabat transisi.
Tahapan Kesepakatan dan Tantangan
Kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada Minggu (19/1/2025) dirancang dalam tiga fase:
- Fase pertama (6 minggu): Pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel.
- Fase kedua: Negosiasi pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
- Fase ketiga: Mengakhiri perang dan memulai rekonstruksi Gaza.
Meski demikian, masalah bantuan kemanusiaan dan potensi insiden yang dapat merusak kesepakatan menjadi tantangan utama.
Indonesia sebagai Salah Satu Lokasi Relokasi
Dalam diskusi internal, Indonesia disebut sebagai salah satu opsi untuk menampung sementara warga Gaza. Namun, gagasan ini menuai kontroversi karena banyak pihak Palestina dan Arab yang percaya relokasi dapat dianggap sebagai upaya memaksa mereka meninggalkan tanah air mereka.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui juru bicaranya, Rolliansyah Soemirat, membantah kabar bahwa Indonesia akan menjadi lokasi relokasi bagi warga Gaza.
“Kami tidak pernah menerima informasi terkait relokasi warga Gaza ke Indonesia,” tegasnya.
Laporan Media Internasional
Berita tentang kemungkinan relokasi ini juga telah diliput oleh media internasional, termasuk The Times of Israel. Mereka menyoroti diskusi dalam tim transisi Trump mengenai relokasi warga Gaza selama proses pembangunan pasca-perang, meski tidak ada penjelasan spesifik mengapa Indonesia dipertimbangkan sebagai salah satu lokasi potensial.
Rencana relokasi sementara warga Gaza masih berada dalam tahap diskusi dan belum jelas apakah akan direalisasikan. Namun, kabar ini memunculkan berbagai reaksi, termasuk bantahan dari pihak Indonesia yang menyatakan tidak pernah menerima informasi terkait relokasi tersebut.