General News
Mendikdasmen Respon Pelajar di Papua Demo Tuntut Pendidikan & Tolak MBG

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menanggapi aksi protes yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menuntut pemenuhan pelayanan pendidikan oleh pemerintah.
Mu’ti menegaskan bahwa kementeriannya tetap mendukung penuh program MBG yang bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa.
“Prinsipnya, kami di Kementerian Pendidikan Dasar Menengah mendukung sepenuhnya program Makan Bergizi Gratis ini,” ujar Mu’ti saat menghadiri Sarasehan Ulama NU di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Ia juga memastikan bahwa program tersebut akan terus dievaluasi dan disempurnakan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh para siswa.
“Berbagai kritik dan keluhan yang terjadi di lapangan akan menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan program MBG ke depan,” tambahnya.
Aksi Demonstrasi Pelajar Yahukimo
Sebelumnya, pada Senin (3/2/2025), ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA di Dekai, Kabupaten Yahukimo, menggelar aksi demonstrasi menolak program MBG. Mereka menaiki kendaraan bak terbuka menuju tugu di ruas jalan protokol sambil membawa spanduk berisi tuntutan, salah satunya bertuliskan “Kami Tolak MBG, Kami Pilih Pendidikan!”
Aliansi Pelajar Yahukimo yang tergabung dalam aksi ini menegaskan bahwa mereka lebih membutuhkan akses pendidikan yang lebih baik dan gratis dibandingkan dengan program makan gratis.
“Kami tidak butuh makan gratis, kami butuh pendidikan,” demikian salah satu tulisan di spanduk yang mereka bawa.
Meskipun pemerintah telah memberlakukan program wajib belajar 12 tahun secara gratis, kenyataannya masih terdapat biaya tambahan yang harus ditanggung oleh siswa, seperti pembelian buku, seragam, dan biaya fasilitas sekolah. Beban ini semakin berat bagi keluarga di daerah pedalaman Papua yang memiliki keterbatasan akses dan sumber daya ekonomi.
Latar Belakang Program MBG dan Tantangan di Lapangan
Program MBG pertama kali diujicobakan di Provinsi Papua Selatan pada 5 November 2024 dengan tujuan meningkatkan asupan gizi siswa dan mencegah stunting. Namun, implementasi program ini masih belum merata, terutama di daerah pedalaman. Sejumlah siswa di wilayah terpencil justru berharap program ini segera hadir di daerah mereka.
Di sisi lain, persoalan pendidikan di Papua terus menjadi perhatian. Pada September 2024, sekelompok mahasiswa di Provinsi Papua Barat Daya juga menggelar aksi demonstrasi menuntut kejelasan mengenai biaya pendidikan. Mereka menilai pemerintah provinsi kurang responsif terhadap permohonan bantuan biaya studi yang telah diajukan.
Aksi-aksi ini menunjukkan bahwa pelajar dan mahasiswa Papua memiliki harapan besar terhadap pendidikan yang berkualitas tanpa beban biaya tambahan. Mereka meminta pemerintah untuk lebih fokus dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta memastikan bahwa program seperti MBG dapat berjalan seiring dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan yang lebih mendesak.