Connect with us

General News

Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Gencatan Senjata Segera di Jalur Gaza

REUTERS/Ashraf Amra

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (11/12/2024).

Resolusi tersebut didukung oleh 158 negara, sementara sembilan negara menolak, dan 13 lainnya memilih abstain. Resolusi ini juga mendesak pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.

Dukungan Internasional

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyambut baik resolusi tersebut dan berterima kasih atas dukungan luar biasa dari komunitas internasional.

“Kami akan terus mengetuk pintu Dewan Keamanan dan Majelis Umum hingga gencatan senjata segera diberlakukan dan bantuan kemanusiaan didistribusikan secara besar-besaran di Jalur Gaza,” kata Mansour.

Resolusi ini dinilai mencerminkan tekad masyarakat internasional dalam menyikapi krisis yang terus berlanjut di Gaza.

Penolakan dan Kritik

Di sisi lain, resolusi ini mendapat kritik keras dari beberapa negara.

  • Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Robert Wood, menyebut pengesahan resolusi ini sebagai sesuatu yang “memalukan dan salah.”
  • Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, menyatakan bahwa resolusi ini “di luar logika” dan menilai pemungutan suara tersebut bukanlah untuk belas kasih, tetapi justru untuk keterlibatan yang keliru.

Dampak dan Keterbatasan Resolusi

Resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB ini tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Artinya, desakan ini dapat diabaikan oleh pihak-pihak yang terkait tanpa adanya konsekuensi hukum.

Majelis Umum PBB telah beberapa kali mengeluarkan resolusi terkait situasi di Jalur Gaza. Namun, upaya ini sering kali tidak dapat melampaui Dewan Keamanan PBB, yang terhambat oleh perbedaan politik di antara negara-negara anggotanya, terutama dalam isu-isu seperti Gaza dan Ukraina.

Meski demikian, resolusi ini tetap menjadi simbol penting solidaritas internasional terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.

Exit mobile version