Connect with us

General News

Seminar Ketangguhan Kapasitas Apkowil untuk Mitigasi Bencana Multi Ancaman

Pusdiklatjemen Badiklat Kemhan sukses menyelenggarakan seminar sekolah siswa Susjemen Litbanghan Tingkat Angkatan XXIII dengan tema “Ketangguhan Kapasitas Apkowil guna Memitigasi Bencana Multi Ancaman”

SPILLS.CO.ID, Jakarta –  Pusdiklatjemen Badiklat Kemhan sukses menyelenggarakan seminar sekolah siswa Susjemen Litbanghan Tingkat Angkatan XXIII dengan tema “Ketangguhan Kapasitas Apkowil guna Memitigasi Bencana Multi Ancaman”. Acara berlangsung di Jl. Jati No. 1, Cilandak, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh narasumber serta penanggap dari berbagai instansi terkait.

Seminar ini dibuka oleh Kapusdiklatjemen Badiklat Kemhan, Brigjen TNI WAsono, S.Sos., M.Hum., yang diwakili oleh Kabidopsdiklat Kolonel Kal Tjandra Ari Wibowo, M.Tr. (Han). Dalam sambutannya, Kapusdiklatjemen menegaskan bahwa seminar ini menjadi puncak pelaksanaan pendidikan, di mana siswa dituntut menjadi penyelenggara, mulai dari perencanaan hingga pemaparan hasil penelitian.

Keynote speaker, Dr. Raditya Jati, Deputi Sistem dan Strategi BNPB, menyampaikan sejumlah poin penting:

  1. Pentingnya sosialisasi untuk kesepahaman terkait PDB (Potensi Desa Bencana).
  2. Penguatan koordinasi sipil-militer dalam penanganan bencana.
  3. Penyusunan rencana kontingensi (Renkon) dan rencana operasi (RO) untuk sinergi lebih baik.
  4. Regulasi operasional yang perlu menjadi turunan dari undang-undang terkait.

Pemapar utama, Mayor Cke Dr. Indra Kristian, S.I.P., S.Kom., M.A.P., CIQaR, CHRMP, CAA, dari Dislitbangad, menekankan pentingnya regulasi penguatan kelembagaan Apkowil. Ia juga mengusulkan agar posisi Kasdim menjadi ex-officio pejabat BPBD dan membuka kembali kursus manajemen bencana di Pusdiklatjemenhan.

Pandangan Penanggap

  • Kolonel Inf Saad Miyanta (Pusterad): Mengapresiasi relevansi penelitian dengan kemampuan teritorial namun mengingatkan bahwa kebijakan tetap menjadi domain Sterad.
  • Dr. Farid Wadjdi (BRIN): Memberikan kritik konstruktif tentang minimnya elemen novelty dalam penelitian. Ia menyoroti pentingnya proses penulisan akademik yang lebih mendalam.

Partisipasi dan Penutupan

Seminar ini dihadiri pejabat utama Pusdiklatjemen, Widyaiswara, dan mahasiswa Prodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan. Diskusi juga dilengkapi testimoni dari pelaku lapangan yang terlibat dalam penanganan bencana di Cianjur.

Acara ditutup dengan penyerahan plakat kepada narasumber dan diakhiri dengan sesi ramah tamah, mempererat komunikasi antarlembaga untuk peningkatan kapasitas mitigasi bencana di masa mendatang.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version