Connect with us

Sempat Melarikan Diri, Terduga Pelaku Pencabulan Santriwati Ditangkap

Spills.co.id: Gambar Ilustrasi

Seputar Cianjur

Sempat Melarikan Diri, Terduga Pelaku Pencabulan Santriwati Ditangkap

Pelaku sendiri, sebelumnya sempat melarikan diri kerumah mertuanya saat mengetahui korban melapor ke Kepolisian.

SPILLS.CO.ID, Cianjur – Polres Cianjur berhasil menangkap MI (40) guru ngaji sekaligus pemilik yayasan pendidikan di Kecamatan Takokak terduga pelaku pelecehan dan pemerkosaan terhadap empat orang santriwati.

Pelaku sendiri, sebelumnya sempat melarikan diri kerumah mertuanya saat mengetahui korban melapor ke Kepolisian.

Kasatreskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengatakan, pelaku ditangkap petugas di rumah saudaranya di Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, pelaku sempat menghilang dari rumahnya di Kecamatan Takokak dan petugas langsung disebar untuk menangkap pelaku.

“Sehari pelaku menghilang setelah korban melaporkan perbuatannya ke Mapolsek Takokak, petugas yang disebar akhirnya menemukan tempat persembunyiannya dan langsung meringkus pelaku,” tutur Tono Listianto saat di hubungi spills.co.id Rabu (16/8/2023).

Menurutnya, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati yang merupakan anak didiknya.

Saat ini, baru tiga orang korban di bawah umur yang melaporkan ke Mapolres Cianjur di dampingi kuasa hukumnya, sehingga status tersangka dikenakan pada pelaku pemilik yayasan pendidikan itu.

“Kami akan sampaikan motif, modus, dan jumlah korban secara keseluruhan setelah proses pemeriksaan terhadap tersangka tuntas dilakukan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, empat orang gadis remaja dibawah umur menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan oleh guru ngajinya di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kejadian tersebut dilakukan oleh pelaku MI (40) guru ngaji dan juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren.

Keempat korban berinisial E (15), S (16), S (15) dan A (16). Para korban sendiri awalnya di iming-imingi dengan pengobatan dan pemberian ilmu oleh guru ngajinya agar pintar.

Kuasa Hukum Keluarga Korban, Topan Nugraha mengatakan, korban saat ini mengalami trauma, dan terlihat murung sehingga enggan bertemu orang, bahkan korban sudah melakukan percobaan bunuh diri hingga tiga kali.

“Modusnya korban ini diobati supaya pintar, kemudian diraba-raba, korban juga mendapat ancaman, kalau bilang ke orang tua akan mengalami gangguan Mistis,” katanya.(Ris)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Seputar Cianjur

To Top