General News
Trump: Sedotan Kertas Tidak Berfungsi, Kita Kembali ke Sedotan Plastik

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif (executive order/EO) untuk menerapkan kembali penggunaan sedotan plastik menggantikan sedotan kertas, Senin (10/2/2025).
Kebijakan ini dianggap sebagai langkah mundur dalam upaya pemerintah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan sampah plastik sebagai bagian dari kebijakan ramah lingkungan.
“Kita akan kembali menggunakan sedotan plastik,” kata Trump saat menandatangani dokumen itu di Ruang Oval Gedung Putih.
Trump berpendapat bahwa sedotan plastik tidak berdampak negatif terhadap satwa laut.
“Saya tak yakin plastik akan berdampak banyak terhadap hiu saat mereka makan, saat mereka mengunyah makanan di lautan,” ujar Trump.
Pencabutan Kebijakan Era Biden
Sebelumnya, di era Presiden Joe Biden, pemerintah AS berupaya mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.
Pada 2022, Kementerian Dalam Negeri AS mulai menghapus plastik sekali pakai, termasuk sedotan plastik dan wadah makanan, dari semua lahan publik dengan target penghapusan penuh pada 2032.
Namun, melalui perintah eksekutif terbaru ini, Trump membatalkan kebijakan tersebut. Ia memerintahkan badan-badan pemerintah untuk berhenti membeli sedotan kertas dan menyusun strategi untuk menghilangkannya secara nasional.
“Sedotan (kertas) tidak berfungsi, saya sudah coba berkali-kali dan terkadang, mereka rusak, hancur. Jika digunakan untuk minuman panas, sedotan itu tidak bertahan lama, hanya dalam hitungan menit, kadang-kadang bahkan detik. Ini konyol,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari BBC.
Trump dan Sedotan Plastik
Trump telah lama mengkritik sedotan kertas. Saat kampanye Pilpres AS 2020, ia bahkan menjual sedotan plastik bermerek “Trump” seharga US$15 per paket isi 10. Sedotan berwarna merah terang ini dipasarkan sebagai produk yang dapat didaur ulang.
“Sedotan kertas liberal tidak berfungsi. Dukung Presiden Trump dan beli sedotan daur ulang Anda hari ini,” demikian bunyi pesan pemasaran produk tersebut.
Dalam beberapa minggu pertama, penjualan sedotan ini menghasilkan hampir US$500 ribu.
Menurut statistik, AS menggunakan sekitar 500 juta sedotan sekali pakai per tahun, meskipun angka ini masih diperdebatkan dan bisa lebih rendah.
Dampak dan Kontroversi
Sejumlah kota dan negara bagian di AS – termasuk Seattle, California, Oregon, dan New Jersey – telah memberlakukan aturan yang membatasi penggunaan sedotan plastik atau hanya menyediakannya jika diminta pelanggan.
Menurut Program Lingkungan PBB, setiap tahun diproduksi 460 juta metrik ton plastik, yang berkontribusi terhadap sampah di lautan dan mikroplastik yang berdampak pada kesehatan manusia.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa sedotan kertas mengandung bahan kimia polifluoroalkil (PFAS), yang dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan.
Dengan kebijakan terbaru ini, Trump kembali menegaskan sikapnya dalam berbagai kebijakan lingkungan, setelah sebelumnya juga mencabut keanggotaan AS dari beberapa badan PBB, keluar dari perjanjian iklim, dan menerapkan tarif impor tinggi.