General News
Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 710 Warga Palestina Ditengah Gencatan Senjata

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat sebanyak 710 orang tewas akibat serangan besar-besaran Israel sejak Selasa (18/3/2025). Selain itu, 900 orang lainnya terluka, dengan 70% korban merupakan anak-anak dan perempuan. Mayoritas korban dalam kondisi kritis.
Juru bicara Kemenkes Gaza, Khalil Al Daqran, menyatakan banyak korban meninggal akibat minimnya perawatan medis, menyusul pembatasan ketat terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah tersebut.
Sumber dari Al Jazeera juga melaporkan bahwa korban luka banyak yang meninggal karena kelangkaan obat-obatan dan peralatan medis di rumah sakit Gaza.
Israel Gempur Gaza di Tengah Upaya Gencatan Senjata
Serangan ini merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada pertengahan Januari 2025. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut operasi ini baru permulaan.
Serangan dilakukan saat negosiasi untuk gencatan senjata tahap dua sedang diupayakan. Namun, dengan eskalasi ini, peluang perdamaian semakin tipis.
Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza sejak Selasa (18/3/2025), yang sekaligus menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan yang telah berjalan sejak 19 Januari 2025.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 112.000 warga lainnya terluka akibat agresi militer Israel di Gaza.
Krisis Kemanusiaan: Gaza Terancam Kelaparan
Selain meningkatnya jumlah korban jiwa, warga Palestina di Gaza kini menghadapi krisis kelaparan akibat blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan.
Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, menyebut bahwa hampir dua juta orang kehilangan ketahanan pangan akibat penutupan perbatasan dan terhentinya pasokan makanan.
“Gaza secara resmi memasuki tahap pertama kelaparan, dengan hampir dua juta orang kehilangan ketahanan pangan mereka,” ujar Thawabteh, dikutip dari Anadolu Agency.
Program Pangan Dunia (WFP) pada Jumat (14/3/2025) melaporkan bahwa mereka belum dapat mengirim pasokan makanan ke Gaza sejak 2 Maret karena Israel memblokir semua jalur perbatasan.
Tak hanya makanan, pasokan air sumur juga berhenti beroperasi, memperburuk krisis air bersih di wilayah tersebut.
Netanyahu Dinyatakan Sebagai Penjahat Perang oleh ICC
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Keputusan ini memperkuat kecaman dunia terhadap aksi militer Israel yang dinilai telah melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia.