Connect with us

General News

Pembangunan Pusat AI di Papua Alami Keterlambatan, Menkomdigi: Masih On Track

BPMI Setpres

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa pembangunan pusat kecerdasan buatan (AI) di Papua mengalami sedikit keterlambatan dari target awal. Meski begitu, proyek ini tetap berjalan sesuai rencana dan diperkirakan rampung dalam satu hingga dua bulan ke depan.

“Untuk di Papua, kita juga bekerja sama, kemungkinan besar Nvidia akan ikut terlibat. Ada keterlambatan waktu, kami akui, tapi ini masih on track,” ujar Meutya dalam acara Terampil di Awan di BPPTIK Komdigi, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/2/2025).

AI Excellence Center di Jayapura

Meutya menyebutkan pusat AI tersebut akan diberi nama AI Excellence Center dan berlokasi di Jayapura, ibu kota Provinsi Papua. Fasilitas ini nantinya akan menjadi pusat pelatihan dan pengembangan talenta digital di Papua, dengan berbagai program untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat setempat.

“Mudah-mudahan dalam sebulan atau dua bulan ke depan, AI Excellence Center ini bisa terealisasi,” tambahnya.

Sebelumnya, dalam acara Indonesia AI Day pada 14 November 2024, Meutya telah mengumumkan rencana pembangunan pusat AI di Jayapura, yang juga melibatkan kemitraan dengan perusahaan teknologi global seperti Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison. CEO Indosat, Vikram Sinha, menargetkan fasilitas ini dapat beroperasi pada Januari atau Februari 2025.

Kolaborasi Global dan Transformasi Digital

Pembangunan AI Excellence Center ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa. Menkomdigi juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan perusahaan teknologi global untuk mempercepat pengembangan AI di Indonesia.

“Saya percaya kehadiran pemain industri global seperti Nvidia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri AI. Ini juga memberi semangat bagi anak-anak muda kita untuk terlibat dalam inovasi teknologi,” kata Meutya.

Selain pembangunan pusat AI, Menkomdigi juga menyinggung soal kedaulatan AI dan pentingnya regulasi yang komprehensif. Saat ini, Indonesia baru memiliki Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial, yang masih bersifat anjuran.

“Kita mencari titik tengah antara kedaulatan dan inovasi. Regulasi AI harus memberikan kepastian hukum tanpa menghambat investasi dan perkembangan teknologi,” jelasnya.

Dengan semakin pesatnya perkembangan AI, pemerintah terus mengembangkan kebijakan yang mendukung ekosistem AI nasional, termasuk dengan pendekatan 3P—Policy (kebijakan), People (talenta digital), dan Platform (infrastruktur teknologi)—untuk memastikan AI dapat dimanfaatkan secara optimal di berbagai sektor.