Education
Orang Kaya Indonesia Butuh Dana untuk Pensiun Minimal Rp5,37 Miliar

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Penelitian yang dilakukan PT HSBC Indonesia menunjukkan bahwa nasabah kaya di Indonesia memandang dana sebesar US$340.000, atau sekitar Rp5,37 miliar, sebagai jumlah ideal untuk memasuki masa pensiun.
Menurut Head of Network Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja, angka ini dianggap cukup sederhana bagi nasabah kaya, namun masih bisa mencakup kebutuhan dasar sehari-hari mereka saat pensiun.
Sumirat menjelaskan bahwa estimasi dana pensiun ini didasarkan pada perkiraan pengeluaran bulanan yang stabil. “Saya sering bertanya pada nasabah saya mengenai pengeluaran bulanan mereka. Sebagian besar tetap konsisten dengan pengeluaran yang sama hingga pensiun,” ujar Sumirat dalam acara Insights Day di Jakarta.
Misalnya, jika seorang nasabah berusia 45 tahun menghabiskan Rp50 juta per bulan, maka pada usia pensiun di 55 tahun mereka akan membutuhkan dana sekitar Rp21 miliar untuk mencakup pengeluaran selama sepuluh tahun.
Sumirat menambahkan, meskipun angka Rp5,37 miliar terdengar besar, bagi kalangan kaya, jumlah ini bukanlah angka berlebihan, terutama jika mempertimbangkan jangka waktu hingga sepuluh tahun ke depan.
“Angka ini adalah perkiraan sederhana, hanya untuk biaya hidup sehari-hari suami-istri tanpa mencakup pengeluaran lain, seperti perjalanan, pajak rumah, atau kendaraan baru,” jelasnya.
Faktanya, banyak nasabah kaya yang mengakui memerlukan dana yang jauh lebih besar, sekitar 6-7 kali lipat dari Rp5,37 miliar untuk pensiun dengan nyaman, terutama ketika inflasi dan kebutuhan lainnya diperhitungkan.
Selain itu, Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, mengungkapkan bahwa HSBC berupaya merancang solusi untuk kebutuhan nasabah melalui tiga pilar utama: manajemen kekayaan, kualitas hidup, dan pendidikan internasional.
“Pertama adalah manajemen kekayaan, melalui berbagai pilihan produk finansial. Kedua, fokus pada gaya hidup dan kesehatan, agar nasabah bisa menikmati kualitas hidup lebih baik. Ketiga, pilar pendidikan internasional, yang kami pandang sebagai bagian penting dalam perencanaan masa depan keluarga nasabah,” ujar Lanny.
Melalui pendekatan ini, HSBC berupaya memenuhi kebutuhan nasabah secara menyeluruh, memastikan mereka dapat merencanakan masa pensiun yang stabil dan berkualitas.