Connect with us

Spills News

Menyemangati Semangat Kebangkitan Nasional dalam Jiwa Pemuda Muslim

SPILLS.CO.ID, Jakarta — Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional, sebuah tonggak penting yang menandai kebangkitan kesadaran kolektif sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Namun lebih dari sekadar seremoni, Hari Kebangkitan Nasional sejatinya merupakan momentum reflektif untuk menyalakan kembali api semangat perjuangan, terutama di kalangan generasi muda.

Dalam konteks ini, Pemuda Muslimin Indonesia—salah satu organisasi pemuda Islam tertua di negeri ini—memiliki jejak panjang dalam sejarah kebangsaan. Organisasi ini lahir dari rahim perjuangan, tumbuh bersama dinamika bangsa, dan turut membentuk kesadaran kolektif menuju kemerdekaan. Kami bukan sekadar saksi sejarah; kami adalah bagian dari sejarah itu sendiri.

Sosok KH Agus Salim menjadi salah satu inspirasi utama yang menghidupkan semangat kebangkitan ini. Sebagai diplomat ulung, jurnalis tajam, dan pemikir kebangsaan, beliau pernah berkata:

“Kemerdekaan itu bukanlah tujuan akhir, tetapi jembatan untuk membangun kehidupan yang adil dan makmur.”

Pesan tersebut mengandung makna yang dalam: perjuangan pemuda tidak berhenti saat proklamasi dikumandangkan, melainkan harus berlanjut dalam kerja-kerja nyata untuk membangun bangsa yang berkeadilan dan berperadaban.

Hari ini, pemuda Indonesia dihadapkan pada tantangan baru: globalisasi yang masif, krisis identitas, kemiskinan informasi, hingga degradasi moral. Namun semangat kebangkitan tetap relevan dan mendesak untuk dinyalakan kembali—dalam bentuk kegigihan belajar, keberanian menyuarakan kebenaran, kejujuran dalam bertindak, dan kepedulian sosial yang tinggi.

Sebagai Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia Wilayah DKI Jakarta, saya meyakini bahwa nilai-nilai Islam yang inklusif, progresif, dan humanis adalah fondasi kuat dalam menavigasi masa depan bangsa. Kebangkitan hari ini tidak hanya soal teknologi atau ekonomi, tetapi juga soal integritas, akhlak, dan semangat kolaborasi di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

KH Agus Salim juga pernah menegaskan:

“Seorang pemuda tidak cukup hanya cerdas, tetapi harus juga jujur dan berani.”

Inilah semangat yang terus kami jaga dan wariskan: bahwa pemuda adalah pemegang obor yang menerangi jalan panjang bangsa menuju cita-cita besar—masyarakat yang adil, makmur, dan diridhai Allah SWT.

Pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto, tokoh Sarekat Islam dan guru dari banyak pendiri bangsa, juga memperkaya narasi kebangkitan. Beliau pernah berkata:

“Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti jurnalis dan bicaralah seperti orator.”

Pernyataan ini menekankan pentingnya kecakapan intelektual dan komunikasi bagi pemuda yang ingin membawa perubahan. Bagi Tjokroaminoto, kebangkitan sejati tidak hanya sebatas kemerdekaan politik, tetapi juga kebangkitan sosial, ekonomi, dan spiritual umat. Ia pun menambahkan:

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

Keyakinan inilah yang harus tertanam dalam jiwa pemuda Muslimin—percaya pada kekuatan moral, ilmu, dan persatuan untuk memimpin perubahan.

Kini, Indonesia tengah memasuki fase sejarah penting menuju Indonesia Emas 2045. Di tengah kondisi geopolitik global yang kian memanas, peran pemuda sebagai penggerak perubahan semakin krusial. Hari Kebangkitan Nasional menjadi panggilan sejarah—untuk melanjutkan perjuangan dan menyempurnakan cita-cita kemerdekaan.

Islam sendiri memberi tempat mulia bagi pemuda. Dalam banyak riwayat, disebutkan:

“Pemuda adalah harapan umat.”

Menjadi tanggung jawab sejarah bagi pemuda Muslimin Indonesia untuk tampil sebagai pelopor—bukan hanya dalam wacana, tetapi dalam aksi nyata yang membawa maslahat bagi umat dan bangsa.

Tugas di depan kita besar. Jalan yang harus dilalui tidak mudah. Namun dengan semangat kebangkitan, kita bisa melangkah bersama—dengan semangat, dengan amal, dan dengan harapan.

Indonesia tidak hanya membutuhkan pemuda yang bangga akan sejarah, tetapi juga pemuda yang siap menciptakan sejarah.

Mari kita tempuh titian sejarah ini dengan keyakinan dan tekad.
Dengan api semangat pemuda, kita songsong mimpi besar.
Dengan energi besar pemuda, kita sambut masa depan.
Dan dengan niat tulus dan ikhlas, kita dedikasikan semua itu demi kemajuan, kemaslahatan, dan kemakmuran umat dan bangsa.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *