General News
Jepang Dilanda Wabah Influenza Terburuk, Turis Diminta Tunda Perjalanan

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Jepang tengah menghadapi salah satu wabah influenza terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Lonjakan kasus ini sebagian besar disebabkan oleh virus Influenza A, dengan jumlah kasus yang mencapai rekor tertinggi sejak 1999.
Menurut data Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, sebanyak 9,5 juta kasus flu musiman tercatat sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025. Selama pekan terakhir Desember 2024 saja, tercatat 317.812 kasus di 5.000 fasilitas medis, dengan rata-rata 64,39 pasien per fasilitas medis. Angka ini lebih dari dua kali lipat ambang batas peringatan yang ditetapkan pemerintah Jepang, yaitu 30 pasien per fasilitas.
Lonjakan kasus ini diduga dipicu oleh meningkatnya mobilitas selama musim liburan dan kelangkaan obat antivirus utama, termasuk Tamiflu. Perusahaan farmasi kesulitan memenuhi lonjakan permintaan, bahkan beberapa pemasok terpaksa menghentikan distribusi sementara hingga akhir Februari 2025.
Kasus Kematian Barbie Hsu dan Dampak Wabah
Wabah ini semakin menjadi perhatian sejak meninggalnya aktris Taiwan, Barbie Hsu. Aktris berusia 48 tahun yang dikenal melalui drama Meteor Garden itu dilaporkan terinfeksi influenza saat berada di Jepang, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia dan berujung pada komplikasi fatal pada 2 Februari 2025.
Menurut laporan Global Times, Barbie Hsu mulai mengalami batuk parah dan kelelahan setelah menghadiri sebuah acara di Jepang. Selama beberapa hari, ia tidak meninggalkan hotel, dan ambulans sempat dipanggil dua kali sebelum akhirnya nyawanya tak tertolong.
Dokter spesialis paru, Erlang Samoedro, menegaskan bahwa influenza memang bisa berakibat fatal, terutama bagi mereka yang memiliki komorbid penyakit kronis atau daya tahan tubuh yang lemah.
“Awalnya, infeksi memicu gejala flu biasa yang kemudian disertai infeksi sekunder bakteri. Influenza juga bisa menyebabkan kekambuhan penyakit kronik, seperti penyakit jantung, paru-paru, asma, diabetes, dan autoimun,” jelas Erlang kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/2/2025).
Imbauan dan Langkah Pencegahan
Menanggapi situasi ini, Kementerian Kesehatan Jepang mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan mengambil langkah pencegahan guna mengurangi penyebaran virus.
Wisatawan yang akan bepergian ke Jepang disarankan untuk:
- Menjaga imunitas dengan pola makan sehat dan konsumsi antioksidan
- Menggunakan masker saat berada di tempat umum
- Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan
- Membawa obat anti-influenza seperti Oseltamivir, jika diperlukan
Di Thailand, Dr. Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, bahkan menyarankan warganya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Jepang. Ia menyoroti bahwa beberapa rumah sakit di Tokyo telah menolak pasien yang tidak dalam kondisi serius akibat tingginya angka infeksi.
Dengan rata-rata 66.132 kasus baru per hari selama 144 hari terakhir, Jepang kini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Para pelancong diimbau untuk memantau kesehatan mereka secara ketat dan menghindari risiko paparan demi keselamatan diri.