Connect with us

General News

Israel Bunuh 77 Warga Gaza Meski Gencatan Senjata Diumumkan

REUTERS/Ramadan Abed

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Militer Israel terus melancarkan serangan udara ke wilayah Gaza meski gencatan senjata telah diumumkan. Menurut laporan dari CNN, serangan pada Rabu (15/1/2025) dan Kamis (16/1/2025) menewaskan sedikitnya 77 orang, termasuk 21 anak-anak dan 25 perempuan.

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera diumumkan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan antara Israel dan Hamas.

Situasi Politik dan Gencatan Senjata

Israel menunda pemungutan suara kabinet terkait gencatan senjata, menuduh Hamas melanggar sebagian kesepakatan. Namun, Hamas menegaskan komitmen mereka terhadap perjanjian tersebut.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Jon Finer, menyatakan pemerintahan Joe Biden yakin kesepakatan akan dilaksanakan mulai Minggu. Kesepakatan ini melibatkan gencatan senjata dalam tiga fase:

  1. Fase pertama (42 hari):
    • Pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia.
    • Penghentian serangan.
    • Masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk 600 truk bantuan setiap hari (50 di antaranya membawa bahan bakar).
  2. Fase kedua:
    • Pembebasan sandera pria oleh Hamas.
    • Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina, termasuk tahanan yang telah lama mendekam di penjara.
  3. Fase ketiga:
    • Pemulangan jenazah sandera.
    • Rekonstruksi Gaza.

Reaksi Warga Gaza

Warga Gaza menyambut kesepakatan dengan perasaan campur aduk. Sebagian merasa lega karena serangan akan segera berakhir, sementara yang lain khawatir serangan akan meningkat sebelum gencatan senjata dimulai. Mahmoud Abu Wardeh, salah seorang warga Gaza, menyatakan, “Kami kehilangan rumah setiap jam. Kami berharap kegembiraan ini tidak hilang.”

Dampak Konflik

Gencatan senjata diharapkan menghentikan pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 46.000 orang dan menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi. Namun, meski Hamas mengalami kerugian besar, tidak ada pemerintahan alternatif yang siap menggantikan posisinya di Gaza.

Dukungan dan Tantangan di Israel

Di Israel, masyarakat mendukung pembebasan sandera meski harus membayar harga yang mahal. Chava Treitel, seorang warga Yerusalem, menyatakan, “Ini harus menjadi pilihan untuk bertahan sebagai bangsa dan negara.”

Namun, ancaman politik muncul dari Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengancam akan keluar dari koalisi pemerintahan jika Israel tidak melanjutkan perang setelah tahap pertama gencatan senjata.

Kesepakatan ini diharapkan meredakan ketegangan di Gaza dan Timur Tengah secara keseluruhan. Namun, pelanggaran terhadap gencatan senjata dan ketidakpastian politik dapat menjadi tantangan besar dalam menciptakan perdamaian jangka panjang.