Business News
Amerika Serikat Resmi Blokir TikTok, Trump Pertimbangkan Penangguhan 90 Hari
SPILLS.CO.ID, Jakarta – Amerika Serikat (AS) resmi memblokir platform media sosial asal China, TikTok, mulai hari ini, Minggu (19/1/2025). Langkah ini diambil setelah Mahkamah Agung (MA) AS pada Jumat (17/1/2025) menolak banding yang diajukan oleh TikTok.
Dalam putusannya, MA menegaskan bahwa larangan ini mempertimbangkan ancaman terhadap keamanan nasional, sebagaimana disoroti oleh Kongres AS.
“Kongres telah menetapkan bahwa divestasi diperlukan untuk mengatasi masalah keamanan nasional yang didukung dengan baik terkait praktik pengumpulan data TikTok dan hubungan dengan musuh asing,” demikian pernyataan MA, dikutip dari CNN.
Kekhawatiran AS terhadap TikTok
Pejabat AS khawatir bahwa TikTok dapat digunakan oleh pemerintah China untuk:
- Memata-matai Warga Amerika: Berdasarkan undang-undang keamanan China, perusahaan seperti TikTok diwajibkan bekerja sama dalam pengumpulan informasi intelijen.
- Memengaruhi Publik AS: Platform ini diduga dapat digunakan untuk menyebarkan konten tertentu yang memengaruhi opini publik AS secara diam-diam.
Direktur FBI, Christopher Wray, sebelumnya juga mengingatkan bahwa pemerintah China memiliki kemampuan untuk membahayakan perangkat milik warga AS melalui aplikasi TikTok.
Reaksi dan Sikap Donald Trump
Presiden terpilih AS, Donald Trump, memberikan respons terhadap putusan MA ini. Meskipun pemblokiran TikTok telah resmi diberlakukan, Trump menyatakan bahwa keputusan akhir terkait penangguhan larangan tersebut berada di tangannya.
“Pada akhirnya, keputusan itu tergantung pada saya, jadi Anda akan melihat apa yang akan saya lakukan,” ujar Trump.
Pada Sabtu (18/1/2025), Trump mengatakan dirinya kemungkinan besar akan memberikan waktu penangguhan selama 90 hari setelah pelantikannya pada 20 Januari.
“Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump kepada NBC News. Ia juga menambahkan bahwa keputusan tersebut akan diumumkan pada hari Senin, jika benar dilakukan.
Spekulasi di Balik Sikap Trump
Langkah Trump untuk mempertimbangkan penangguhan larangan TikTok menuai spekulasi. Salah satu alasan yang mencuat adalah pertemuannya dengan Jess Yass, seorang investor ByteDance—perusahaan induk TikTok—yang juga merupakan penyumbang besar Partai Republik. ByteDance dikabarkan telah melobi anggota parlemen di Washington untuk mendukung keberlanjutan operasional TikTok di AS.
Latar Belakang Pemblokiran TikTok
Pemblokiran TikTok merupakan langkah lanjutan dari upaya Trump selama masa jabatannya yang pertama untuk melarang aplikasi tersebut. TikTok dianggap mengancam keamanan nasional karena:
- Pengumpulan Data Pengguna: TikTok diduga mengakses data warga AS yang berpotensi disalahgunakan.
- Hubungan dengan Pemerintah China: Keterkaitan dengan undang-undang keamanan China menambah kekhawatiran atas potensi penyalahgunaan aplikasi ini.
Pemblokiran TikTok oleh AS menjadi langkah signifikan dalam upaya negara tersebut mengamankan data warganya dan memitigasi ancaman dari luar negeri. Namun, keputusan ini masih menghadapi tantangan politik, terutama dari Donald Trump, yang mempertimbangkan penangguhan sementara larangan tersebut.
Hingga kini, dampak pemblokiran TikTok di AS masih terus menjadi perhatian publik dan dunia internasional.