Connect with us

General News

Duta Jepang Soal #KaburAjaDulu: Warga Indonesia Sangat Istimewa

REUTERS/Androniki Christodoulou

SPILLS.CO.ID, Jakarta – Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menyatakan bahwa pemerintah Jepang menyambut pekerja asing terampil, termasuk dari Indonesia.

“Warga Indonesia sangat istimewa. Kita memiliki tradisi persahabatan yang panjang, dan banyak pekerja asal Indonesia yang bekerja keras di Jepang,” ujar Masaki dalam acara peringatan Ulang Tahun Kaisar Jepang atau National Day Reception di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).

Masaki juga menegaskan bahwa masyarakat Jepang sangat menghargai para pekerja Indonesia. Menurutnya, budaya Jepang dan Indonesia memiliki banyak kesamaan, sehingga memudahkan para pekerja dalam beradaptasi.

“Mungkin satu-satunya perbedaan adalah agama, karena kebanyakan dari mereka beragama Islam,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa masyarakat Jepang kini semakin memahami dan menghormati Islam, sehingga lebih terbuka untuk menerima pekerja dari Indonesia.

Peluang Kerja di Jepang

Saat ini, Jepang menghadapi masalah demografi dengan kebutuhan tenaga kerja yang terus meningkat. Pada Januari 2025, pemerintah Jepang mengumumkan pembukaan 820 ribu lowongan kerja untuk tenaga kerja asing dalam kurun waktu 2024 hingga 2029.

Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jepang meningkat drastis, naik hampir tiga kali lipat atau 192% dibandingkan 2018, mencapai 121.507 orang.

Banyak media asing melaporkan bahwa meningkatnya minat bekerja di Jepang dipicu oleh upah yang lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Di Jepang, pekerja bisa mendapatkan gaji sekitar Rp18,7 juta per bulan.

Belakangan ini, tren #KaburAjaDulu ramai di media sosial, mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial dan ekonomi di dalam negeri, termasuk minimnya lapangan kerja, gaji yang rendah, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.

Jepang Terbuka bagi Pelajar dan Pekerja Indonesia

Dubes Masaki juga mendorong lebih banyak pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Jepang. Ia menekankan bahwa meskipun tidak semua pelajar Indonesia fasih berbahasa Jepang, mereka tetap memiliki peluang karena banyak universitas di Jepang yang kini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Selain itu, Jepang juga menerima pekerja terampil dari berbagai bidang, seperti layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa.

“Mereka sangat dihargai oleh orang Jepang. Misi saya adalah meningkatkan jumlah tenaga kerja seperti itu,” ujar Masaki dalam perayaan ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Masaki juga menyebut bahwa pekerja Indonesia bisa berkarier di berbagai sektor, termasuk transportasi.

“Di bidang apa pun, saya rasa orang Indonesia diterima. Bahkan, saya dengar ada seorang sopir bus dari Indonesia, yang pertama di Jepang,” tambahnya.

Kedutaan Jepang Klarifikasi Isu #KaburAjaDulu

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengklarifikasi bahwa pernyataan Dubes Masaki Yasushi tidak terkait dengan tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial.

“Kami menyesalkan pembentukan opini sepihak yang mengutip ucapan Duta Besar Masaki seolah-olah beliau mendukung #KaburAjaDulu,” tulis Kedubes Jepang dalam pernyataan resmi, Senin (24/2/2025).

Meski demikian, Jepang memastikan tetap membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

“Kami akan terus menguatkan kerja sama dalam bidang SDM Indonesia berdasarkan persahabatan kedua negara, termasuk dalam pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Presiden Prabowo Subianto,” lanjut pernyataan itu.

Jepang juga mengklarifikasi bahwa mereka membuka kesempatan kerja bagi tenaga asing melalui program magang dan Social Skilled Worker (Pekerja Berketerampilan Khusus).

Dalam perayaan ulang tahun Kaisar Jepang pekan lalu, Masaki menegaskan kembali bahwa Jepang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja asing.

“Kami memiliki tradisi kemitraan panjang dengan Indonesia. Pekerja Indonesia dikenal sebagai pekerja keras, terutama di sektor layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa,” ujarnya.

Dengan meningkatnya jumlah WNI yang bekerja di Jepang dan kemudahan akses pendidikan, peluang kerja dan studi di Jepang semakin terbuka bagi masyarakat Indonesia.