Spills News
Ribuan Ijazah SMA/SMK di Cianjur Belum Diambil, Termasuk dari Tahun 1972 dan 1975

SPILLS.CO.ID, Cianjur – Sebanyak 68 ijazah alumni SMA Negeri 1 Cianjur masih belum diambil. Uniknya, dua di antaranya berasal dari lulusan tahun 1972 dan 1975 yang hingga kini masih tersimpan di sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Cianjur, Agam Supriyanta, membenarkan bahwa hingga tahun 2025, masih ada dua ijazah dari lulusan tersebut yang belum diambil.
“Uniknya, ada dua ijazah dari murid lulusan 1972 dan 1975 yang belum diambil hingga saat ini. Dulu disebutnya Surat Tanda Tamat Belajar (STTB),” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Sementara itu, untuk tahun ajaran 2024, hanya tersisa tujuh ijazah yang belum diambil. Agam menegaskan bahwa tidak ada ijazah yang tertahan akibat tunggakan biaya sekolah. Semua ijazah yang masih berada di sekolah murni karena alasan teknis, seperti alumni yang telah bekerja atau kuliah di luar kota.
“Ada juga ijazah yang belum dicap jari. Kalau tertahan karena masalah keuangan seperti tunggakan atau hal lain, seharusnya tidak terjadi di sekolah negeri,” tegasnya.
Agam juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan jumlah ijazah yang masih ada kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) tanpa membawa fisik ijazahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kendala bagi alumni yang belum melakukan cap jari dan belum mendapat stempel sekolah.
“Kalau fisiknya dipindahkan ke KCD, kasihan mereka yang belum cap jari. Otomatis belum ada stempel sekolah. Ini justru akan menambah masalah,” katanya.
Ratusan Ijazah SMA/SMK Negeri dan Ribuan dari Swasta Belum Diambil
Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, mengungkapkan bahwa masih ada ratusan ijazah SMA/SMK negeri dan ribuan dari SMA/SMK swasta di Kabupaten Cianjur yang belum diambil oleh alumni.
“Tercatat ada sekitar 480 ijazah SMA/SMK negeri dan sekitar 2.800 ijazah SMA/SMK swasta yang belum diambil,” ujarnya.
Nonong menjelaskan bahwa jumlah tersebut berasal dari sekolah-sekolah di wilayah VI, yang mencakup Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat. Namun, menurutnya, pihak sekolah sudah berupaya memberikan pemberitahuan kepada para alumni sejak jauh-jauh hari.
Saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari kepala sekolah untuk mengetahui jumlah pasti ijazah yang belum diambil setelah pembagian terakhir.
“Nanti para kepala sekolah akan memberikan laporan secara terinci. Jadi, jumlah ijazah yang masih tersimpan di sekolah bisa berubah,” jelasnya.
Dengan masih banyaknya ijazah yang belum diambil, pihak sekolah mengimbau para alumni untuk segera datang dan mengurus ijazah mereka.